Jika kita berfikir aksi-aksi tersebut efektif untuk alam, kita
salah. Jika kita fikir aksi-aksi tersebut merupakan media yang tepat
untuk mengingatkan penguasa agar lebih mencintai alam dalam membuat
kebijakan-kebijakan besar, kita juga salah. Kenapa?
Justru aksi bersih-bersih pantai, aksi tanam pohon dan semacamnya itu disenangi penguasa karena aksi-aksi tersebut sifatnya tidak 'melawan' kebijakan mereka yg melukai alam. Aksi-aksi tersebut malah menguntungkan penguasa karena di mata publik yg tidak paham, akan terkesan jika penguasa telah sukses membuat warganya cinta/peduli terhadap alam. Lalu mereka akan tetap bisa terus membuat kebijakan yg melukai alam, tapi kita (rakyat) yg susah-susah memperbaikinya (membersihkan, menanam pohon kembali dll).
Jika kita serius mencintai alam
SECARA BENAR, idealnya aksi dilakukan secara seimbang di dua level,
yaitu level perbaikan kerusakan (bersih-bersih pantai, tanam pohon dll)
serta YANG LEBIH PENTING LAGI adalah di level melawan kebijakan yg
melukai alam (demonstrasi, turun kejalan dll) agar sumber
permasalahannya bisa dihentikan dari pusat. Ini penting karena kita
(rakyat) tidak bisa terus-terusan 'membersihkan' kotoran-kotoran dari
hasil kebijakan penguasa yg melukai alam.
Sangat
tidak adil jika mereka bisa terus seenaknya membuat keputusan yg
merusak alam tapi kita yg kena efeknya (banjir, macet, krisis air dll)
dan kita yg capek-capek memperbaikinya. Semoga argumen ini bisa kalian
pahami. Dan semoga anak muda tidak lagi alergi terhadap yang namanya
demonstrasi.
Terima kasih.
JRX