28 Jul 2012

Biography Dream Society


Mengikuti Suara Hati, Dream Society Berdiri tanggal 19 Agustus 2008.PUNKAMONICA JOGJAKARTA yang Berinfluenckan Living End,Mad sin ,Social Distortion,Dropkick Murphys,Flogging Molly,Stray Cats,Reverend Horton Heat,Nova Menco,Los Lobos etc.

Telah menjadi sebuah keharusan bahwa sebuah nama merupakan langkah pertama untuk menyusun harapan dan mewujudkan impian. itu juga yang menyebabkan kami mengambil kosa kata dan menyatukannya dalam sebuah kalimat DREAM SOCIETY . Dream yang berarti Mimpi dan Society yang berarti Masyarakat.
Dream /mimpi adalah acuan semangat yang sangat berharga sebelum kita meraih cita dan keinginan.Sedangkan kata Society/masyarakat Berasal dari bahasa latin Societas yang mempunyai arti hubungan persahabatan dengan yang lain.Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman,sehingga arti society berhubungan erat dengan kata social. secara implisit kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan bersama dalam mencapai tujuan bersama.yang tidak lain kepentingan,perhatian dan tujuan bersama di dalam Band Dream society yaitu Music. bersama sama untuk memajukan music Dream Society .

Kemudian jika dikaitkan dengan society/masyarakat di dalam sebuah tatanan negara atau bangsa indonesia pada khususnya, Dream society berarti “masyarakat impian"yang di latar belakangi oleh fakta bahwa kebanyakan dari masyarakat kita masih banyak yang berada di bawah garis keberuntungan,belum lagi bangsa ini yang sedang teraniaya hampir di segala bidang, pendidikan, ekonomi bahkan pemerintahan yang morat marit.

Apakah itu masyarakat impian???!!!
Mau tidak mau hidup harus terpacu oleh kobaran api semangat. So Stop Dreaming Start Action untuk menjadi masyarakat impian yang damai ,rukun dan sejahtera. Get up!! Stand Up my Great Society! Let’s change our thinking to make it true !! Respect each other, untuk mewujudkan Bhineka Tunggal Ika, control diri dengan atau tanpa norma yang mengikat. karena hanya itu yang membuat kita bersatu dan kuat.
Berkreasi tanpa batas, menjadikan kekurangan sebagai kesempatan dan kelebihan sebagai kekuatan terus bergerak dengan memaksimalkan seluruh kreatifitas yang terlahir dari TOPAN MURDOX/vocal/guitar/harmonika, REZA TABOENK/bass,YUDI DWI NUGRAHA/ guitar/vocal dan ADY BIANZ/drum. DREAM SOCIETY .


MANAGEMENT :
phone : 087839824685 /085643052155
email : societydream@gmail.com

Biography Endank Soekamti

Seperti Gudeg & Bakpia..
Endank Soekamti adalah aset jogjakarta

Berawal dari keisengan & banci tampil, Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jam di sebuah event di malam pergantian tahun. Aplaus segelintir orang yang memadati Java Café Yogya menggema setiap lagu selesai dimainkan.

Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal. Anehnya mereka tidak pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & tak puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio-radio & berbuah album kompilasi. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancingan, Yogyakarta pun pelan-pelan mulai mengenal Endank Soekamti sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & me-request lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request. Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung tidak pernah sepi… Bahkan hampir semua event lokal di kampus-kampus menampilkan mereka sebagai bintang tamu.

Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Di akhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording di rumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta. Karena bosan menunggu tanggapan dari Jakarta, Erix-Dory-Ari melakukan diskusi dengan senior-senior musisi di Yogya, di situlah Pongky Jikustik dan Tony traX terinspirasi untuk membuat sebuah label & merekrut Endank Soekamti sebagai artisnya.
 

Sumber : Endank Soekamti Official Website

‘Ngintip Soekamti’s 5th Album’


ENDANK SOEKAMTI  Luncurkan Webseries
‘Ngintip Soekamti’s 5th Album’

YOGYAKARTA, Juli 2012- Menjelang diluncurkannya album kelima Endank Soekamti, mulai 21 Juli 2012, setiap malamnya, pukul 22.00 WIB akan ditanyangkan rekaman video dokumentasi kegiatan pembuatan album kelima via internet. Serial dokumentasi video ini akan terus diunggah setiap harinya hingga album yang belum bisa disebutkan judulnya ini rampung.

Ide ini berawal setelah sebelumnya Endank Soekamti terbiasa membuat beberapa web series seperti, ‘Daddy Miss War’,  ‘Lingsir Wengi’, ‘Truth Or Dare’. Karya video webseries yang bekerja sama dengan X-Code Films yang bisa dinikmati di situs Youtube.

X-Code Films sendiri sejak tiga tahun terakhir telah mempelopori pembuatan webseries yang fenomenal di jagad maya seperti yang paling fenomenal adalah ‘Toniblank Show’.

“Ini materi yang sederhana, dan dampaknya cukup bagus di komunitas. selain membuat semakin dekat dengan Kamtis Family /penggemar Soekamti, juga sebagai metode promo yang efektif sebelum album itu dirilis” ujar Erix Soekamti (Bass/Vocal)

Kemungkinan rencananya album akan di rilis secara gratis. Jadi, menurut Erix, wajib hukumnya calon pengunduh untuk melihat dan mengerti bagaimana seluk beluk di balik proses pembuatan sebuah album rekaman.

Ada 16 track yang akan disajikan, termasuk satu lagu yang liriknya telah disayembarakan sebelumnya.
Seperti di album-album sebelumnya, tema lagu di album ini masih bercerita tentang persahabatan & percintaan yang di angkat dari kehidupan sehari-hari.

Proses rekaman album kelima ini akan dilakukan di Fatbaztard Records di Semarang. Kemungkinan rekamannya akan menghabiskan waktu selama dua minggu, ditambah seminggu untuk mixing di Fatbaztard Yogyakarta.

Di webseries tersebut akan tersaji rekaman berbagai kegiatan Endank Soekamti selama produksi seperti, proses rekaman, pembuatan lirik di 15 lagu yang belum ada liriknya, liburan, hingga kegiatan buka puasa bersama.

Semua video tersebut nantinya bisa dilihat di website www.soekamti.com dan Endank Soekamti youtube channel

Info lebih lanjut: @ErixSoekamti
TERIMAKASIH


19 Jul 2012

Interview : Step! Magz & SID

StepMagz mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan trio punk asal Bali, sesaat sebelum jadwal mereka naik panggung. Obrolan di backstage pun berlangsung seru, interview yang tidak disertai Bobby Kool (vokal , gitar) itu dipenuhi canda Jrx (drum, vokal) dan Eka (bas, vokal). Menarik menyimak pandangan Jrx tentang maraknya konser artis luar negeri di Indonesia dan bagaimana mereka terlibat dalam album kompilasi lagu anak-anak. Berikut obrolan singkat kami dengan SID:

Apa kabar?
SID: Baik, tapi Bobby kurang baik, sedang radang tenggorokan, makanya tidak ngomong, takutnya nggak bisa nyanyi bentar hehehee..

Sejak tahun lalu hingga saat ini, Indonesia menjadi destinasi konser favorit para musisi mancanegara. Bagaimana kalian memandang fenomena ini?
Jrx: Kalo saya melihatnya dari sudut pandang ekonomi, bahwa itu indikator perekonomian dunia barat itu sedang down, makanya band-band atau artis luar itu berusaha survive dengan tur atau melakukan pertunjukkanke negara-negara lain. Kalo dulu kan jarang banget mereka tur ke negara-negara dunia ke tiga. Intinya, saya ngelihatnya sebagai perubahan ekonomi global!
Eka: Saya melihatdari sisi band-nya, kita mendapat suguhan langsung band-band atau artis yang manjadi idola kita atau masyarakat pada umumnya yang mana sebelumnya hanya bisa dinikmati melalui CD, majalah dan lain sebagainya. Juga untuk band-band lokal bisa banyak belajar dari artis-artis luar bagaiana cara produksi dan live-nya.
Jrx: Yaah banyak positifnya lah untuk kedua belah pihak. Band lokal bisa mendapat suguhan live musik serta mendapatkan ilmu, sementara band luar tadi bisa survive secara ekonomi hehehehe… saling menguntungkan lah.

SID juga turut serta dalam sebuah album kompilasi berisi lagu anak-anak ciptaan AT. Mahmud, bagaimana sampai akhirnya SID ditawari proyek itu, dan mengapa kalian tertarik?
Jrx: Ooooh, album itu memang proyek Sony Music, label yang menaungi kami. Jadi yang masuk dalam kompilasi itu, tentu saja musisi-musisi yang berada di label terebut. Kami sangat selektif terhadap tawaran-tawaran dari label, nggak asal iyakan saja, kami pertimbangkan dulu, apakah selaras dengan visi SID. Setelah kami kaji, ternyata sesuai dengan visi kami. Kami pengen anak-anak di Indonesia itu menyanyikan lagu-lagu yang relevan dengan usia mereka.
Eka: Miris melihat anak-anak sekarang menyanyikan lagu-lagu yang tidak sesuai dengan mereka, jadi kami ingin album kompilasi ini menjadi panutan, bagaimana semestinya lagu-lagu yang sesuai dengan mereka.

Jika kita berbicara scene musik di Bali, maka yang akan muncul adalah nama Superman Is Dead, nama kalian begitu dominan, padahal sangat banyak band cutting edge keren lainnya berasal dari Bali. Menurut kalian, mengapa mereka tidak mendapatkan ekspos serupa?
Jrx: Kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi itu ada alasannya. Kalo di kasusnya SID itu, banyak faktor X yang membantu. Waktu bom Bali pertama, semua mata dunia tertuju ke Bali dan SID namanya ikut terangkat juga karena waktu itu SID kebetulan sedang gencar-gencarnya membangun fanbase di luar Bali. Tapi semua itu balik lagi ke kita, apakah kita siap bergelut di industri musik. Kemarin sempat ada beberapa band Bali yang dikontrak label besar, hanya saja mungkin fakto ketidaksiapan mereka dan mungkin karena musiknya terlalu keras untuk dijual di pasar. Makanya SID bisa   seperti sekarang karena musik kita dibilang terlalu keras enggak, dan masih bisa dinikmati masyarakat biasa. Saya kasih contoh, Navicula, itu band yang sangat bagus, tapi mungkin liriknya terlalu berat dan musiknya terlalu keras, yang tentu saja menjadi pertimbangan bisnis sebuah label. Tapi itu dulu, saya pikir, di era internet seperti sekarang ini, kesuksesan band-band lain tinggal menunggu waktu.
Eka: Seperti kata Jrx tadi,banyak band bagus di Bali, tinggal bagaimana mereka menyiapkan mental dan menyiapkan konsep akan dibawa kemana band mereka.

Apakah mood mempengaruhi proses kreatif kalian dalam berkarya?
Eka: Kalo saya sendiri, mood adalah faktor yang sangat penting dalam proses kreatif menciptakan karya-karya SID. Kalo moodnya nda bagus, akan terjadi repeatation, sesuatu yang terus diulang-ulang, pada saat itu mungkin terlihat bagus, tapi di lain hari nggak bagus.

Setelah apa yang terjadi di negara ini, apakah kalian masih bangga menjadi bangsa Indonesia?
Jrx: Bangga. Pastinya bangga menjadi warga negara Indonesia, tapi memiliki pemerintah seperti sekarang ini lah yang bikin saya tidak bangga, hahahahaha… terlalu banyak kemunafikan di negara ini, mengagung-agungkan surga padahal kelakuannya kayak setan.
Eka: Terlalu banyak berpura-pura, berpura-pura menjadi orang baik.


Sumber  :  FakhruoutSIDers

Video Clip DEVILDICE - Diamonds Are Forever

Setelah lama ditunggu akhirnya datang juga, video clip Diamonds Are Forever nya Devildice.
Launching at Twice Bar Senin, 2 Juli 2012.

Title : Diamonds Are Forever
Artist : DEVILDICE
Directed by : Erick EST
Support by : ATTICUS INDO


Silakan menikmati Video Clipnya :)



 Silahkan download videonya dengan menggunakan IDM



Sumber : FakhruoutSIDers



Video Clip Rebellion Rose - Bermalam Bintang feat Ika Zidane

OiOi Apa Kabar Comrades???
Jangan lupa check video klip terbaru REBELLIONROSE - BERMALAM BINTANG feat. HAVINHELL
Launching at Carebian Cafe,YK ------ Jumat, 13 Juli 2012.
Title : Bermalam Bintang
Artist : Rebellion Rose feat Ika Zidane (Havinhell)
Album : For All Allies,Comrades,And Enemies
Directed by : Eno Apriano
D.O.P : Risang Bellamy
Support by : Carbell Production, Prisoner, Sekar Art Production, And All Comrades.
Starring:
Sinner, Roman, Kmx, King, Zidane Havinhell, Abdul Rawk and all Comrades Central Java, Comrades Jogjakarta, Comrade Klaten, Comrade Handayani, Comrade Magelang, Comrade Purworejo, Comrade Pekalongan, Comrade Bekasi, Comrade Bersatu and all Comrades Indonesia with all Outsiders and Lady rose
Salute......... Longlive Comrades....

Silakan menikmati Video Clipnya :)


Didedikasikan untuk semua pengembara malam yang setia dengan ganasnya jalanan, lagu gembira bertameng gitar bolong, berpeluru anggur dan bernafaskan kalian saudara,, mari rayakan kemenangan ini comrades........
Tolong bantuan untuk sharenya Comrades, selamat berbulan puasa bagi yg menjalaninya dan selamat bermalam bintang bersama....
Longlive Comrades Salute...!!!!!
Silahkan download videonya dengan menggunakan IDM

Facebook Pages:
http://www.facebook.com/pages/REBELLION-ROSE-oldskullpunxrock/229975485728



30 Jun 2012

SID: Kami Lahir untuk Melawan Penyeragaman

"Kita besar di lingkungan yang mendukung keberagaman."

Meski sudah lama terlibat dalam gerakan-gerakan yang menyuarakan indahnya perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia, namun baru belakangan ini Superman Is Dead terlihat sangat tanggap dan lebih serius dalam mendukung gerakan-gerakan tersebut seperti salah satunya #BedaIsMe yang menyuarakan tentang keadilan hak asasi manusia dan mempertahankan keberagaman yang ada di tanah air.

"Sekarang kita lihat banyaknya informasi yang ada di media lebih banyak. Kenapa kita tanggap, kita merasa ini sudah tidak sesuai dengan sesuatu yang ideal terhadap sebuah bangsa yang majemuk.
Alasan menyuarakan ini bukan karena disengaja tapi karena terlahir untuk melawan penyeragaman, kita besar dalam lingkup di Bali yang sempit itu untuk mencoba menghargai manusia tanpa melihat agama, tanpa melihat cara dia beragama," tutur Jerinx selaku penabuh drum grup Superman Is Dead saat ditemui di tengah-tengah acara Malam Puncak #BedaIsMe di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Minggu malam (10/6).

Meski peduli dengan keadaan yang terjadi belakangan ini dan coba memperjuangkan ketidakadilan lewat musik mereka, Jerinx mengaku tak keseluruhan lagunya berbicara tentang perbedaan.

"Karena kita kan juga manusia dan manusia punya banyak sisi hidup bukan cuma perihal kesengsaraan dan segala macam. Tapi kalau ditanya apa kita punya komitmen, ya kita punya," papar Jerinx

"Kita besar di lingkungan yang mendukung keberagaman. Dan kalau kita menyerah sama kekerasan yang mengatasnamakan agama itu berarti kita sudah tidak menghargai diri kita sendiri juga," pungkas Jerinx.

Penulis: Yanuar Rahman/Teddy Kurniawan

Mengintip Kemerdekaan

Aku mengutip ucapan Jerinx SID saat konser Beda Is Me, Minggu lalu di Taman Ismail Marzuki. Kutipan ini diucapkan di depan ribuan Outsiders dan Lady Rose (sebutan untuk penggemar mereka). JRX, Bobby dan Eka banyak berbicara tentang kebhinekaan malam itu.

Diantara begitu banyak pernyataan kritis terhadap republik, kutipan ‘mengintip kemerdekaan’ sangat menarik buatku. Tidak hanya menarik, kutipan ini buatku dalam, menyentuh dan penuh makna. Setidaknya, ucapan ini membuatku berpikir sepanjang perjalanan pulang di dalam taksi yang kutumpangi.

Ucapan ini JRX ucapkan di tengah konser yg sesekali tensinya meninggi. Tidak sampai kerusuhan memang. Tapi senggolan beberapa penonton sempat membuat personel SID sibuk memberitahu tahu penggemarnya untuk tidak memancing keributan. Tentu konser tentang keberagaman, dan juga anti kekerasan dinodai ulah segelintir orang yang memancing di air keruh. Tidak semua yang datang ke acara itu punya niat baik. Itu menurutku. Selebihnya konser Beda Is Me, yang digagas Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama, diisi oleh Marjinal dan Jogja Hip Hop Foundation berlangsung lancar jaya.

Sebagai band dengan lebih dari tiga penggemar di jejaring sosial, yang bisa jadi pada realitanya jumlah jauh dari itu, fans SID terdiri dari banyak karakter. Penggemarnya, mungkin saja beririsan dengan penggemar Slank atau Orang Indonesia-nya Iwan Fals. Mereka mungkin banyak datang dari remaja, pencari jati diri tapi kerap berasal dari mereka yang terpinggirkan. Generasi yang mudah marah tapi tak tahu berbuat harus berbuat apa untuk republik. Tak heran ketika band punk Marjinal bernyanyi, ribuan penonton bernyanyi bersemangat tentang lagu yang berisi perlawanan terhadap kemapanan. Aku merinding dibuatnya.

Baiklah, kembali pada topik yang ingin aku bicarakan: mengintip kemerdekaan. Aku tidak ingat detail apa yang diucapkan JRX pada malam itu. Tetapi aku menangkap maknanya, isilah kemerdekaan dengan hal-hal sederhana. Hal-hal kecil yang bisa dimulai dari diri sendiri sebelum ingin mengubah orang lain. Aku ingat JRX sempat berucap, banyak orang yang saling berebutan mengintip kemerdekaan dari celah yang amat sempit. Aku dibuat berpikir oleh pernyataan ini. Apalagi ketika “Kita hadir di sini untuk merayakan keberagaman,” kata JRX.

Di Indonesia, kemerdekaan bukan kata mati. Dia menjadi awal sekaligus ujung. Berakhirnya perjuangan sekaligus mulainya babak kehidupan baru negeri bernama Indonesia. Kemerdekaan adalah awal dari kebebebasan. Melakukan kehendak tanpa takut tekanan pihak lain. Tetapi apakah kemerdekaan seindah itu? Entahlah.

Tapi aku sering merasakan ini. Kemerdekaan menjadi kata sarat makna tapi terdistorsi oleh perilaku sebagian dari kita.

Waktu kecil, aku menganggap kemerdekaan hanya sekadar lomba lari karung, makan krupuk hingga panjat pinang. Kemerdekaan ada keriuhan. Kemerdekaan adalah kesenangan sebab aku menjadi libur karenanya. Kemerdekaan adalah melihat kakak-kakak baris berbaris, mengikuti lomba gerak jalan sejauh belasan kilometer. Pemahamanku, kala itu, tentang kemerdekaan hanya sebatas itu. Sederhana. Kemerdekaan adalah kombinasi kesenangan, keceriaan dan kebebasan dalam satu waktu. Siapa sih yang tidak senang dengan kemerdekaan?

Tapi, kemerdekaan tidak seindah apa yang aku pikirkan waktu kecil.

Saat melawan penjajahan, kemerdekaan tentu saja ditebus dengan harga yang teramat mahal. Nyawa, harta dan airmata. Kini, untuk merayakannya, kemerdekaan juga dibayar dengan harga yang sama dalam konteks yang berbeda. Setidaknya bagi mereka yang tidak pernah bebas untuk mengungkapkan ekspresinya.

Bagi Soekarno, kemerdekaan adalah jembatan emas. Jembatan yang bisa mengantarkan anak-anaknya menyeberang ke dunia yang berbeda. Dunia yang tidak hanya adil tetapi juga makmur. Mungkin Soekarno benar. Dia percaya diri, kemerdekaan adalah jalan menuju hidup yang lebih baik.

Tapi hari ini, Soekarno mungkin juga keliru. Kemerdekaan tidak seindah puja-puja.

Bagi sebagian orang, kemerdekaan tetap menjadi ruang kecil, gelap dan pengap dan hanya menyisakan sedikit celah untuk dinikmati. Di Banten misalnya. Kemerdekaan adalah bukan sebuah jembatan emas. Di sana, kemerdekaan adalah jembatan kayu lapuk sesungguhnya ketika bocah-bocah bertaruh menyawa untuk menikmati pendidikan. Tentu saja kita sudah melihat foto yang menghebohkan ini.

Kemerdekaan berada di sisi yang berbeda dari mereka yang termarjinalkan. Terpinggirkan oleh ego dan nafsu berkuasa. Dipisahkan sekat tipis, namun gelap dan tak terjangkau. Terlihat sekilas lewat layar kaca tapi pahit dalam realita. Dia berada di seberang jalan, dipisahkan ego mayoritas yang dipaksakan. Bagi orang-orang ini, kemerdekaan adalah sebuah utopia. Mimpi tanpa makna.

Kamar gelap kemerdekaan menyediakan sedikit lubang sempit. Berebut dan tak ragu saling sikut untuk mengintip gemerlap di luar sana. Mereka hidup berdampingan dalam pengap. Gerah dan mungkin saja meledak tak terkira ketika kemuakan sudah mencapai puncak kepala.

Lihat saja, di negara merdeka, keyakinan atas Tuhan di atas segalanya. Manusia bisa ditindas hanya karena orientasi seksual yang berbeda. Saudara bisa ditebas hanya karena cara beribadah yang tak sama. Gereja bisa disegel atas nama tirani mayoritas yang dibanggakan. Teman dijagal hanya karena dianggap menghina agama. Saudara kita ditembak hanya karena ingin merdeka di Papua.

Mereka, bagi saya, adalah penikmat kemerdekaan dari sisi gelap itu. Mengintip kemerdekaan dari lubang sempit, berdebu lalu mati pelan-pelan. Kita muak atas semua itu, kita melawan tapi tak mampu mengalahkannya.

Negara yang seharusnya menjaga kita, membiarkan pembantaian entah sebab apa. Negara diam (atau bungkam) dan penindasan merajalela. Perbedaan kita nikmati dalam ketakutan atau menjadi kutukan, aku bahkan tidak bisa bedakan. Perbedaan bukan dianggap kekayaan untuk menumbuhkan kebersamaan juga persaudaraan.

Entahlah. Aku tidak mengerti, apakah sebenarnya bangsa ini siap hidup dengan perbedaan..


Sumber   :  Agus Lenyot

SID Pilih Tema Perjuangan

Band rock asal Bali,Superman is Dead (SID) siap merilis album teranyarnya.Meski enggan membocorkan konsep album barunya itu,SID memberikan gambaran bahwa tema yang diangkatnya soal cinta dan perjuangan.

“Kami sedang menggarap serta menggodok materi lagu untuk album baru.Temanya tentang cinta dan perjuangan yang dilihat dari sudut pandang yang belum biasa dipakai orang-orang,”ujar Jerinx alias I Gede Ari Astina,sang penggebuk drum SID di sela-sela mengisi acara konser yang bertajuk #BedaIsMedi TIM Jakarta, Minggu (10/6).

Band yang digawangi oleh Jerinx alias I Gede Ari Astina (drum),Eka Rock (I Made Eka Arsana/bass),dan Bobby Kool (I Made Putra Budi Sartika/vokal dan gitar) ini menyebutkan, lagu-lagu baru SID nanti akan menimbulkan banyak penafsiran bagi pendengarnya.“ Terserah saja,interpretasi orang kan bisa berbedabeda. Mungkin nanti akan banyak salah tafsir,”kata dia. Penggarapan album kedelapan ini dilakukan SID di sela-sela jadwal tur yang padat.

SID telah mengeluarkan album 1997–2009 yang berbentuk piringan hitam. Meski disibukkan dengan album baru dan tur keliling Jawa,band rock yang terbentuk pada 1995 ini selalu berusaha menyempatkan diri berkumpul dengan penggemarnya di beberapa kota.“Biasanya kalau ada waktu senggang di sebuah kota,kami akan bersepeda bersama atau bersih-bersih pantai,”kata Jerinx. Di luar itu,SID mengaku bandnya merasa prihatin dengan minimnya lagu-lagu untuk anak-anak.
Saking jarangnya, tak heran SID kerap membawakan lagu anak-anak, seperti Aku Anak Indonesia karya AT Mahmud,dalam setiap konsernya. Terus terang,kami sudah lama ingin membawakan lagu anak-anak.Bisa dikatakan kami cemas melihat anak-anak Indonesia menyanyikan lagulagu dengan lirik dewasa.Tidak relevan dengan kehidupan mereka sebagai anak-anak. Kok anak kecil menyanyikan lagu tentang selingkuh, cinta sih?” tuturnya.
 Melalui lagu tersebut, trio PunkRock asal Bali itu ingin memberikan kontribusi bagi anak-anak agar lebih mencintai lagu yang sesuai dengan usis mereka.Thomasmanggalla.

14 Jun 2012

PunK CoMmuNiTy

“AWALNYA ADALAH BUNYI, DAN JADILAH MUSIK. AWALNYA ADALAH PERISTIWA, DAN JADILAH SEJARAH”

Anarcho Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.

Crust Punk
Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.

Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya.

Hard Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.

Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai  berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.

The Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama  Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat  kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.

Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.

Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.

Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.

The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.

Ska Punk
Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memilikibeat-beat yang sangat cepat.

Punk FashioN
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu, selain boots tinggi, para Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang mereka kenakan.
Gaya para punkers tersebut nampaknya semakin marak dikenakan akhir-akhir ini, jika begitu mungkin Anda setuju dengan ungkapan PUNK NOT DEAD.!!


24 Mei 2012

Superman Is Dead Tebar Racun untuk Anak-Anak

SURABAYA | SURYA Online - Superman Is Dead (SID) nyanyi lagu anak? Itulah yang belakangan dilakukan Bobby Kool (gitar dan vokal), Eka Rock (bas), dan Jerinx (drum) di sejumlah panggung yang mereka isi.

Dan lagu andalan mereka adalah Aku Anak Indonesia-nya AT Mahmud, pencipta lagu anak-anak legendaris. “Terus terang kami sudah lama ingin membawakan lagu anak-anak. Bisa dibilang kami cemas melihat anak-anak Indonesia menyanyikan lagu-lagu dengan lirik dewasa. Tidak relevan dengan kehidupan mereka sebagai anak-anak, kok anak kecil menyanyikan lagu tentang selingkuh?” cetus Jerinx saat ditemui sebelum pentas di Surabaya pekan silam.

Lewat lagu tersebut, trio punk rock asal Bali ini ingin memberi kontribusi bagi anak-anak untuk lebih mencintai lagu yang sesuai dengan usia mereka.

Walaupun lagu Aku Anak Indonesia dipilih oleh label rekaman, menurut SID lagu tersebut sangat sesuai dengan karakter mereka. Pasalnya, Aku Anak Indonesia diaransemen dengan musik khas SID.

Personel SID meracik lagu ini dalam tempo cepat lengkap dengan sahut-sahutan vokal ala mars. Sentuhan punk yang diramu lagi dengan tempo mars pada drum menjadikan lagu Aku Anak Indonesia terasa lebih bersemangat dibandingkan versi pertamanya yang pernah dipopulerkan Tasya ketika masih kanak-kanak.

"Pas dikasih lagunya yang versi Tasya, kaget juga, karena ada nuansa orkestranya. Akhirnya, kami aransemen dengan cakupan yang lebih luas, supaya kalau kami manggung, semuanya bisa nyanyi bareng," jelas Bobby.

"Kebetulan ini versinya pas, diaransemen oleh Bobby. Jadinya malah mirip lagu bola," imbuh Jerinx.

SID tak sendiri dalam pengerjaan proyek yang digarap Sony Music ini. Di album kompilasi tersebut juga ada musisi dan penyanyi lain yang semuanya berada di bawah naungan Sony. Mereka membawakan lagu AT Mahmud dengan karakteristik masing-masing.

Seperti misalnya The Changcuters yang menyanyikan lagu Libur Telah Tiba, Numata (Amelia), SHE (Paman Datang), Cokelat (Mendaki Gunung), Judika (Kereta Apiku), /rif (Anak Gembala), Tangga (Bintang Kejora). Selain itu masih ada (Pelangi),  Sheila On 7 (Ambilkan Bulan), dan Astrid SartiasariLana Nitibaskara, penyanyi pendatang baru yang juga membawakan Ambilkan Bulan.

Diharapkan hadirnya album kompilasi ini bisa membangkitkan kembali lagu-lagu anak yang selama ini mati suri. Dengan dinyanyikannya lagu anak oleh idola mereka, semoga bisa menimbulkan rasa cinta anak terhadap lagu-lagu yang disegmentasikan untuk mereka.

Lagu ini merupakan ajakan positif untuk berbangga sebagai anak Indonesia dan bersatu di atas keragaman. "Ini adalah 'racun' baik yang ampuh ditiupkan dalam jiwa anak-anak muda saat ini," ujar Eka.

Diluncurkannya lagu anak-anak ini sebagai bentuk kepedulian terhadap tembang anak-anak Indonesia. SID sendiri merasa bangga bisa ikut dalam project ini. "Kami menghimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk bersama mempopulerkan kembali lagu anak," ucap Bobby.

Almarhum AT Mahmud adalah ikon dalam dunia musik anak-anak Indonesia. Lebih dari 900 karyanya terbentang dalam khasanah musik Tanah Air dan menjadi lagu-lagu yang pertama kali dikenal anak-anak Indonesia saat mereka mulai dapat bernyanyi.

Menurut AT Mahmud, musik untuk anak-anak seharusnya tidak sekedar menghibur, tetapi juga harus mengandung nilai-nilai cinta terhadap Tuhan, cinta terhadap sesama, dan cinta pada alam. Melalui musik juga, anak-anak diajak berimajinasi dalam dunia yang penuh warna dan ceria.  Aspirasi mulia AT Mahmud inilah yang ingin diteruskan sehingga anak-anak tidak kehilangan jati dirinya dengan memberikan lagu yang sesuai dengan usia mereka.
Sumber : Surya Online

Superman Is Dead For Kids

Tiga jagoan rebel ini akan kembali mengeluarkan amunisi terbarunya. No about sex, drugs or alcohol! Tapi amunisi yang siap mencerdaskan anak bangsa dan akan mengembalikan lagu anak-anak kembali ke koridornya yang benar. Yup, Bobby Kool, Eka Rock and Mr. Jerinx akan menggabungkan bandnya kedalam proyek kompilasi album Ambilkan Bulan/kumpulan ciptaan lagu A. T Mahmud, dimana akan ada 11 penyanyi dan band dari Sony Music Entertainment yang turut pula berkontribusi. Bagaimana bisa sang cadas mau membawakan tembang nostalgia jaman ingusan?

Climagz : Hay, baru aja kemarin Climagz dapet kiriman press release mengenai kompilasi Ambilkan Bulan ciptaan A. T Mahmud. Kok bisa SID terlibat?

Eka : Benernya sih ini permintaan dari pihak label. Menurut mereka band kami punya spirit yang klik dengan salah satu lagu yang dimasukkan didalam album kompilasi.

Kalian langsung mengiyakan?
Bobby : So, pasti. Apalagi proyek ini bukan sekedar proyek musik biasa. Ada misi eksplisit yang dibawa.

Misi apa kalau boleh tau? Dari kalian pribadi.
Eka : Sebenarnya misi kami juga sepaham dengan proyek dari label dan salah satu bank nasional ini. Intinya kami tuh mau menjadi trigger para penyanyi cilik di negri ini agar bangkit lagi dan mau menciptakan lagu sendiri. Kita semua tau lah, ada yang salah dengan sinkronisasi musik sekarang ini dengan anak-anak. Meski kami band punk, kami juga nggak tahan denger anak kecil nyanyiin lagu selingkuh, ckckckck.
Bobby : Sekaligus kita semua mau mengingatkan industri agar mereka kembali melirik pasar musik anak-anak yang sudah bertahun-tahun ini lenyap total. Parah!

Jadi bukan karena desakan label kan? Murni dari SID dong.
Eka : Hahahaha, itu pasti. Kita juga bukan tipe band yang mudah disetir oleh apapun termasuk industri. Tapi kalau ada tawaran yang menurut kami sesuai dan bagus ya kenapa nggak.

Kalau boleh tau lagu apa yang bakal kalian cover nanti?
Eka : Lagu yang judulnya “Aku Anak Indonesia” yang dulu dibawain Tasya. Kita juga sempet agak aneh awalnya disodorin lagu ini. Tapi ternyata spiritnya memang lebih mantap kalau dibawakan sama SID.

Eh, tapi di album Angels and The Outsiders bukannya tema lirik kalian udah condong ke nuansa anak-anak ya?
Eka : Yup, tepatnya di 1st single kita “Kuat Kita Bersinar”. Disitu lirik sama video klipnya jelas-jelas kita tujukan untuk anak Indonesia.
Bobby : Kita udah lama banget pengen mewujudkan misi ini. Kita juga care lo dengan musik anak-anak, hahaha.

Climagz : Apa kalian nggak ngerasa aneh, band punk tapi nge-cover dan aransemen ulang lagu anak-anak, memang segmen album ini untuk siapa?
Bobby : Hahaha, ya nggak lah. Justru inilah spirit pembaruan. Kalau bukan kita siapa lagi. Jadi album kompilasi ini juga ditujukan untuk semua kalangan dan mengingatkan bahwa musik anak-anak tuh pernah jaya dan kita nggak cuma me-reminder aja, kita juga secara nggak langsung memicu pelaku industri dan pemusik agar kembali melakukan kontribusi terhadap musik anak-anak modern ini.

Climagz : Apakah karena Rancid atau Social Distortion, band favorit kalian dulunya pernah melakukan hal serupa sehingga menginspirasi kalian untuk menjayakan kembali musik anak-anak dan charity?
Bobby : Oh, nggak kok. Semua ini pure dari kami sendiri berdasar kepekaan kami aja. Buka karena band atau musisi lain.

Climagz : Ada kesan tersendiri ketika membawakan lagu era anak-anak ini? Atau teringat pada masa kecil kalian?
Eka : Ya, cukup mampu membawa kami ke masa-masa innocent dulu. Di kampung menghitamkan kulit dengan layangan, bersepeda dan lain-lain. Sekarang sih anak kecil udah pada ngutak-atik itu tuh (nunjuk BB).
Bobby : Yup, kalau dulu masih permainan fisik yang jadi primadona. Sekarang udah serba digital. Nggak tau deh pabrik gundu gimana kabarnya, hahaha.

Climagz : Oke, semoga misi kalian benar-benar sukses dan mewabah ke musisi lain. Capek kali dengerin anak TK nyanyiian lagu cinta.
Eka : Yup, sama-sama.
Bobby : Makasih juga atas doanya.


Sumber : Fakhruoutsiders.blogspot.com


18 Mei 2012

Download Lagu Havinhell - GoodBye (cover Air Supply)


Kali ini Havinhell mau bagi-bagi 1 lagu cover Air Supply yang bertitle GoodBye. Lagu ini nantinya bakal ada di album SuperFighter Havinhell... tapi kali ini kami kurangi kualitasnya kawan.. untuk kualitas bagusnya akan ada di album nanti.
selamat mendownload dan sebarkan :)
jangan lupa order merch dan albumnya ya di 085743212182



Download lagunya from Mediafire
Havinhell - Goodbye cover Air Supply



Sumber : Havinhell Official Website

Lirik Lagu Havinhell

I Don't Care

Intro :
E – B – A – Cis – b
E – B – Cis – B – A

E          Gis  A       Bb
I don’t care, you can burn yourself

E              Gis        
And still I say I don’t care

A           Bb
Pathetic that what you are


Go Fighting

Intro : D – G – A D- B- A ( 2X)

       D                B            E         A    
Tak perlu kau sesali semua yg telah terjadi

Fis     B               E           A
Jalanilah yg ada ,di hadapanmu kini’

D               B              E                A
Tersenyumlah selalu menatap indahnya langitmu

Fis        B                     E                    A
Warnailah langkahmu dengan canda tawamu

G                             A
Dan semuaa…. Kan ikut bernyanyi

D              B                      E          A
Kan kunikmati hidupku .. apapun yg kualami

D            B
Pasti kan aku hadapi

E           A
Apapun yg kan terjadi

D          B
Takkan pernah kusesali

E             A
Apa yang jadi takdirku

Fis            B                        E       A
Walaupun tak slalu indah    akan tetap kujalani

E- G – B – A (4X) D



Kawan vs Lawan

Intro : E – A – Gis – Fis – B (2X)

E                      C#m
Ku tak percaya,ini bisa terjadi

A                           B
Seorang teman yg sangat kupercayai

E                          C#m
Dan tak kusangka,dia berdusta

A                              B
Merubah segala cerita yg membuatku tersingkir

A       B           Gis           C#m
Smua tertipu , dengan bualannya

A                  B                        E
Dan semuanya menjauh dariku

A              B
Hingga kini ..

Gis          C#m             A
Ku tak tau sebabnya..

B
Semua yg terjadi kurasa..

E        A
Aneh memang aneh

Fis  B
Tapi ini nyata

E            A
Manusia tak punya hati

Fis              B
Dan tak tau trima kasih

E Gis A E Cis B A B

E Fis A Gis Fis Gis B



Rise Together

E
Hey , rise together

                                                 Gis - A
Tersenyum sombong menatap angin

Berteriak lantang

E                                                                   Gis - A
Dan terus ingat pertualangan yang telah kita bagi

Berteriak lantang

Fis                            B
Melakukan hal yang tak berguna

        Cis           B            A
Mereka pikir kita tidak ada

Fis                               B
Lupakan mereka, mari teruskan jalan kita

E       A            Cis             B
Selama kita tetap bersama kawan

E         A          Cis            B
Apapun itu dapat kita lawan

   Cis                C            B                          Bb                A
Jalani hidup seperti sebuah tantangan dan tetap tersenyum

                  B                          E
Karena ku memilikimu kawan

Cis    Dis          E
Mereka pikir hidup kita sia-sia

Cis    Dis          A
Melakukan hal yang tak berguna

Cis    Dis          E
Mereka piker kita tidak ada

Fis                                 B
Lupakan mereka  mari teruskan jalan kita




Light Prince

Intro : C – am – F – G

C            
This song .. I sing for you

Am                                              F               G               C             
Trough this song... I can explain all as long as I ever hide

C
Listen to me just a minute

Am
I want look at you with others ,

F                         G                       C
Coz without you , Im not mean for you

F             
U'r beauty makes me crazy, close all of eyes

C
And remember ur laugh..

F
So beautiful colors that u had ray to me

G
Make my dreams to be real (2x)

F                G   C              Am
You lighting me...like a firefly

F                                  G                            C
Heaven of world that I fell so bright and beauty

F                G     
Altough you not beside me..

C                   Am
You still give u'r shinny sun

F                       G                   C
My light prince, I hope you realize....






Pak Satpam


A – B – E – Cis

A – B – Gis – Cis – A – B – E – Dis – E

E
Pak satpam (2x)

A                   B
Bantulah diriku..

A                     B                   E
Mencari anjingku yg hilang dari rumahku

A                B               E              Cis
Aku tak tau entah kemana dia pergi..

Fis                 B                      E – B  - E
Dia bermain tapi tak kembali kerumahku

F
Pak satpam (2x)

B                        Cis
Bantuku mencarinya

B                           Cis                  F
Dia besar , gagah , dan berwarna hitam berkilau

B                    Cis Ais                     Dis
Matanya bersinar layaknya sang bulan

B                       Cis                    Fis – Cis - Fis
Yang menerangi malam bersama bintang-bintang

B        Cis
Huuuu huuuuu

Ais              Dis
Ku sedih sekali..

B                          Cis             Fis
Dia mungkin tersesat dan tak tau jalan pulang

B             Cis        Ais             Dis
Jika nanti kau...    temukan dirinya

B                            Cis           Fis
Cepat  tangkap dan lekas bawalah dia padaku.


SEBELAS TAHUN MARJINAL

Pada bulan Desember 2007 yang lalu, Marjinal bermain musik pada gelaran pameran bertajuk Ibumi – ibu bumi, di sculpture park Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali. Pameran yang melibatkan seniman dari Bali, Yogyakarta dan Bandung itu adalah rangkaian gelaran kesenian yang bertepatan dengan Konferensi Perubahan Iklim (Climate Change Conference),yang melibatkan sebanyak 189 negara anggota PBB yang konsen terhadap lingkungan.

Dipilihnya Bali sebagai tempat konferensi tersebut karena Bali dipandang memiliki konsep hidup untuk mencintai lingkungan, melalui “Tri Hita Karana”, hubungan harmonis dengan lingkungan, antarmanusia dan Tuhan. Dengan gitar dan jimbe yang ditabuh rampak, Mike dan Bob menyanyikan Hukum Rimba, Negri Ngeri, Marsinah, dll. Marjinal cukup membetot perhatian hadirin.

“Baru kali ini kita main di acara pameran, di depan seniman,” ujar Bob seusai bermain musik.
Kemudia dia dan Mike bersama para seniman berjalan sejauh duaratus meter menuju tanah lapang yang dipeluk bukit-bukit kapur Jimbaran. Di sana, para seniman dan siswa-siswa dari sekolah-sekolah di Jimbaran, menanam ratusan bibit pohon damar.

Marjinal berkesempatan pula berkolaborasi dengan sekeha gong Banjar Ungasan-Jimbaran, yang memainkan gambelan Bali. Mike dan Bob menabuh jimbe bersahut-sahutan dengan suara kendang, kencreng dan gong. Suasana semakin hangat. Gerimis pun urung turun di bukit-bukit Jimbaran.
Di tempat yang lain, di Nusa Dua, para pemimpin dunia sedang mengadakan konfrensi. Pemanasan bumi (global warming), menjadi topik utama. “Ini momen kita menyuarakan kepada dunia, perlu ada sistem yang baru untuk menyelamatkan bumi dari emisi gas rumah kaca. Amerika harus mendengar jeritan umat manusia. Indonesia jangan sampai cuma ketiban malapetaka akibat nafsu buta industri mereka,” kata Mike kepada para seniman.

Pelbagai bencana alam di Indonesia, menurut Mike, adalah akibat dari sistem yang yang mengedepankan ketamakan manusia. Pohon ditebang. Terumbu karang hancur. Tanah longsor. Banjir, dll.
“Gue ingat kampug kita, jadi langganan banjir,” celetuk Bob.
Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, para seniman berkesempatan berziarah di desa-desa yang tertelan lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Matahari bersinar sangar. Panas menyengat. Kubah sebuah mushola nampak menyembul. Di sudut lain nampak pucuk atap-atap rumah. “Di sana pabrik tempat Marsinah bekerja,” ujar seorang tukang ojek, telunjuknya mengarah pada atap seng yang sedikit menyembul di padang lumpur panas. Asap masih mengepul. Marjinal menyenandungkan Marsinah, sebuah ode untuk buruh perempuan yang mati memperjuangkan hak-hak buruh itu.

Tiba-tiba seorang mahasiswa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, yang mempunyai masa kanak-kanak di sebuah desa yang kini tertelan lumpur panas, spontan membuka busana. Mulutnya menggumamkan lata-kata, mungkin mantra. Ia ingin menggelar performance art. Tapi dengan sigap dicegah aparat yang membopongnya menjauhi lumpur panas. Asap lumpur masih mengepul. Sang seniman histeris. Meradang. Menerjang. Para seniman yang lain menenangkan.
Rombongan melanjutkan perjalanan.

Di Yogyakarta, Bob dan Mike berkolaborasi dengan pelukis Dipo Andi. Mereka menuangkan perjalanan ziarah ke lumpur panas Lapindo dalam sebuah lukisan. Bob melukis wujud tengkorak berdasi. Dipo Andi membuat sapuan bidang dan garis lalu membubuhkan tulisan BAH NERAKA. Mike menuliskan lirik lagu Luka Kita. Novelis Muhidin M. Dahlan tak ketinggalan menuliskan kalimat yang ia kutip dari Mahatma Gandhi:” Bumi adalah sorga/ yang rusak jadi neraka/ oleh orang-orang dungu hiruk-pikuk…
Di penghujung 2007, Marjinal pulang kampung, kembali ke markas di Setu Babakan, Jakarta. “Gue kangen nyokab,” kata Bob, yang merindukan bertemu ibunya. Sedangkan Mike menyiapkan acara mancing bersama warga di sebuah empang yang dikelola secara swadaya. “Mancing itu kebutuhan. Sambil merenung dan melatih kesabaran. Baru kepikiran… Marjinal udah jalan sebelas tahun…,” kata Mike sambil menghela nafasnya.

Sebelas tahun Marjinal berjalan. Ibarat seorang bocah yang lagi gesit-gesitnya, ingin mencoba ini dan itu dengan rasa ingin tahu nan besar. “Marjinal sebagai komunitas memang sebelas tahun jalan, tapi yang terlibat di sana kan udah bukan bocah lagi. Komunitas ini bukan ruang bermain bocah lagi, tapi jadi suatu jalan hidup,” tutur Mike.
Menurut Mike, apa yang dicapai Marjinal hari ini adalah tidak lepas dari dukungan warga kampung Setu Babakan.
Marjinal telah merilis empat album: Ditindas atau Bangkit Melawan, Anty Military, Termarjinalkan dan Predator. Melalui lagu-lagu yang dikumandangkan empat album itu, Marjinal mulai dikenal publik, khususnya scene punk.

Sebagian besar publik mengetahui Marjinal hanya dari lagu-lagunya. Mereka gak tahu, personil Marjinal seperti apa. Publik baru tahu kemudian setelah Marjinal diundang manggung di beberapa gelaran musik (gigs) di beberapa daerah, sampai ke kampung-kampung di pojok paling pelosok Indonesia. Ketika bertemu player Marjinal, orang-orang makin suka karena mereka mudah diajak bersahabat.
Dalam setiap gigs, Marjinal selalu membuka work-shop cukilan kayu dan cetak sablon. Pada waktu tertentu kadangkala diisi diskusi yang serius. Atau sekadar bincang-bincang santai. Ternyata Marjinal jenaka pun bisa!

Awalnya, orang kalau melihat sosok Mike yang tinggi atletis dengan tattoo yang tergambar di pergelangan, leher hingga kepalanya, yang dilebati rambut gimbal, bikin orang ketar-ketir juga. Tapi begitu melihat seulas senyum dan vokalnya yang rada empuk bersahabat, orang-orang pun mendekat menjabat tangannya. Atau saling bertegur-sapa.
Sedangkan dengan Bob, walau sekujur tubuhnya dirajah dengan ornament tribal serta gambar pencakar langit plus Monas di betisnya… Bob langsung menyapa dan mendekat pada orang-orang yang rada canggung. Bob langsung mengajak bercanda-ria dan menyanyi bersama.
Publik pertamakali mengenal Marjinal, tentu saja, dari lagu-lagunya. Empat album yang telah dirilis beredar di lapak atau distro, bahkan dari tangan ke tangan, namun kini sudah dibajak pula dan beredar di kakilima di pelbagai pojok pelosok Indonesia. Selain itu, publik mengenal Marjinal dari desain cetakan sablon di kaos, yang merupakan bentuk aplikasi karya seni grafis cukilan kayu Marjinal. Kaos desain-desain Marjinal pun kini telah dibajak dan beredar di kaki lima di pelbagai pojok pelosok Indonesia.

“Sampai saat ini kita biarin karya kita dibajak. Hitung-hitung bagi-bagi rejekilah! Itu salah satu bentuk kemenangan komunitas punk, bias diterima secara luas,” ujar Mike sambil terkeh-kekeh.
lirik lagu-lagu Marjinal, menurut pengakuan sebagian besar kaum muda, sangat mewakili kenyataan hidup mereka yang termarjinalkan. Lirik-lirik lagu itu menggedor kesadaran mereka, agar melihat kenyataan lingkungan lalu bangkit menolong diri sendiri. Lagu-lagu itu memberi inspirasi agar kaum muda hidup mandiri.
“Marjinal itu purba banget,” kata seseorang pemuda dari Indramayu, yang enggan disebutkan namanya.
Lho, kok purba?
“Ya, sebagian besar publik pendengarnya tahu Marjinal cuma dari lagu-lagunya,” kata pemuda itu. Ia pun bersama beberapa temannya ketika liburan pergi ke markas Marjinal di Setu Babakan. “Kehidupan orang-orangnya sama persis kayak lagu-lagunya!” katanya.
Yup! Publik mengenal Marjinal dari lagu serta karya seni grafis, cukilan kayu yang diaplikasikan dalam sablon kaos, emblem dan pin. Sebagian besar karya cukilan kayu itu adalah bentuk narasi senirupa yang bersumber dari lirik-lirik lagu Marjinal. Mereka menyadari, lagu dan visual art sebagai media yang sangat ampuh membangun kesadaran kaum muda.

“Kita gunakan ruang publik kota sebagai tempat pameran. Kita berkompetisi dengan media visual yang lain, seperti iklan dan program pemerintah. Poster cukilan kayu dan stensil kita gunakan buat media penyadaran agar kita tidak melulu konsumtif. Kita anti konsumerisme yang selalu diiklankan di ruang public. Makanya kita harus berani merebut ruang publik sebagai ruang media visual kita!,” ujar Bob yang seringkali menggelar karya komik, cukilan kayu dan stensil di beberapa stasiun kereta api.
.
Kita berada di tengah kultur visual abad 21. Revolusi teknologi informasi dan komunikasi telah menjelma dunia jadi medan kecamuk citra. Pada abad digital ini tiap detik dunia digempur oleh citra yang datang-pergi silih berganti dengan agresivitas dan intensitas tinggi. Invasi citra kini telah dan makin jauh menembus teritori realitas. Dengan kapasitasnya melesatkan imajinasi tanpa batas, citra mampu memanipulasi realitas, atau bahkan menggantinya dengan realitas rekaan yang lebih “real”, lebih meyakinkan, lebih otoritatif.
Tapal-tapal batas antara yang natural dan artificial, antara yang “sungguhan” dan “bohongan”, bukan saja semakin kabur, tapi juga tidak relevan lagi.

Menjadi penghuni pada zaman ini berarti hidup dalam sebuah kebudayaan didominasi gambar, simulasi visual, stereotype, ilusi, reproduksi, imitasi dan fantasi. Masyarakat pascamodernisme dewasa ini dihidupi dan menghidupi rezim budaya citra, dengan citra visual sebagai panglima.

Dari halaman koran dan majalah, reklame di pinggir jalan, televisi, VCD, DVD, handphone, internet dsb, citra visual membanjiri seluruh dunia hingga ke pojok paling [elosok sekali pun, mengepung setiap individu dengan semua kekuatan seduktifnya berkembang biak dengan subur, teramat subur, over provokatif. Menginvasi segala sector kehidupan dan akhirnya menenggelamkan seluruh tubuh masyarakat kontemporer: mengubahnya jadi “masyarakat tontonan” (society of spectacle), sebuah masyarakat yang menggantungkan eksistensinya pada tampilan, kosmetik efek atraktif –spektakuler. Inilah masyarakat dimana kemasan lebih bernilai ketimbang isi, impresi lebih penting ketimbang esensi, visualisasi lebih berguna daripada kontemplasi.
 Punk sebagai sebuah gerakan subkultur di Inggris dan Amerika muncul dari kantong-kantong kehidupan perkotaan (urban), muncul dari masyarakat industrial. Punk di Indonesia adalah hasil sebuah transformasi budaya akibat dari globalisasi arus bawah. Sebermula punk digandrungi kelas menengah-atas kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta atau Bandung, sebagai bentuk snobisme anak muda perkotaan. Tapi semanjak akhir 1990-an, subkultur punk menjadi sebuah gerakan subkultur yang merasuk sampai desa, kampung atau dusun di pojok pelosok Indonesia.

Beberapa scene punk di kota-kota kabupaten di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan sekarang secara berkala membuat gelaran musik (gigs), yang diikuti band-band punk dari desa-desa di sekitarnya. Sebagaian besar kaum muda itu hidup sebagai petani atau pedagang dengan latar budaya agraris yang kuat.
Secara tidak langsung, Marjinal memberi pengaruh terhadap tumbuhnya komunitas punk di Indonesia. Setidaknya, empat album Marjinal album musik punk rock awal yang liriknya menggunakan bahasa Indonesia. Marjinal juga menyuntik rasa percaya diri band-band lokal untuk menciptakan lagu sendiri dalam bahasa Indonesia, ketika band-band punk lokal berorientasi pada punk yang tumbuh di London atau New York.

Sepuluh tahun yang lalu,sulit membayangkan sebuah band punk menyanyikan lagu ciptaan sendiri yang berbahasa Indonesia. Marjinal membangun “rumah bahasa” dalam komunitas punk – bahasa Indonesia yang tidak mengalami birokratiasasi, bahasa Indonesia yang mengenali kembali rasa berbahasa, jauh dari slogan-slogan politik bahasa pemerintah yang memaksa warganya berbahasa Indonesia baik dan benar tetapi terasa garing, tanpa rasa. Sepuluh tahun yang lalu ketika band-band punk lokal masih berorientasi pada punk yang tumbuh di London atau New York.

Ketika Marjinal mencipytakan lagu berbahasa Indonesia dan menyanyikan di depan publik, mereka menuai cacian dan diremehkan. “Kok punk nyanyi lagu bahasa Indonesia,” kata Mike menirukan keluhan orang-orang ketika itu.

Scene punk sepuluh tahun yang lalu masih berkiblat pada punk di Barat. Mereka acapkali menyanyikan lagu-lagu Sex Pistols, Ramones, The Exploited, dll.
Ketika Marjinal menyanyikan lagu-lagu dengan tema kritik sosial, pun scene punk di Jakarta kaget-kagetan dan mencemooh, “Kok punk ngomongin politik!”
“Ketika itu sebagian besar band punk rock bicara kebebasan, yang fokusnya adalah hubungan lelaki dan perempuan, cinta-cintaan gitu lho. Kita menulis lagu kritik sosial. Atau lagu seperti Cinta Pembodohan yang mengkritik abis segala bentuk cinta-cintaan yang cemen itu!,” ujar Bob.
***

Sebelas tahun Marjinal berjalan melangkah tidak selalu ringan menganyun. Orang-orang datang dan pergi, hidup dan menghidupi komunitas ini. Marjinal selama sebelas tahun membangun “rumah bahasa” sekaligus menatanya, dengan nilai etos gerakan punk Do It Yourself (DIY), aktivisme politis di tingkat akar rumput yang memiliki cakupan luas dan terbuka dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Budaya DIY terutama mencuat pada 1990-an, di Inggris, ketika terjadi percampuran antara aksi protes (sebagai aksi politik langsung) dengan kegiatan pesta (aksi perayaan, festival). Budaya ini menyerukan gerakan counter culture atau underground di Amerika pada 1960-an, di mana politik dan pesta berbaur. Budaya DIY, di tangan Marjinal, menjadi ekonomi koperasi, pemenfaatan teknologi digital dan teknologi komunikasi untuk tujuan-tujuan masyarakat bebas, dan komitmen terhadap teknologi alternative. Mengembangkan sikap berdikari (berdiri di kaki sendiri), sikap independen, termasuk dalam hal memproduksi kebutuhan-kebutuhan estetis: musik fashion, rajah tubuh, aksesoris, buku dan komik.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes